Jamaah Majelis Dzikir As-Samawaat Al Maliki

Jamaah Majelis Dzikir As-Samawaat Al Maliki

Selasa, 20 Desember 2011

Membangun Indonesia Raya



LAGU KEBANGSAAN YANG senantiasa kita nyanyikan adalah komitmen orang tua kita semua untuk mewariskan nilai-nilai perjuangan agar terus memiliki spirit untuk mengisi kemerdekaan yang begitu mahal, agar Indonesia bersatu-padu dalam keragaman, sadar dengan tanah tempat membesarkan anak bangsa. Sehingga kita semua sebagai bangsa Indonesia, harus mengisi dan memberikan warna pembangunan jangan jatuh pada penjajahan dan keinginan imperalis. Dan imperalis yang dahsyat adalah hawa nafsu. Ini persoalan pokok yang telah dikupas dalam Kajian Al-Balad.

Oleh karena itu, bangunlah jiwa-jiwa bangsa Indonesia agar memiliki moralitas atau akhlak sehingga dapat membangun Indonesia Raya, Indonesia yang besar dan kuat dan jaya serta bermatabt, karena rakyat dan pemimpinnya punya prinsip dan moralitas. Prinsip inilah yang akan membawa kita pada posisi yang sejajar dengan Negara-negara lainnya di dunia.

Indonesia Raya memiliki penduduk yang besar, dalam Negara kepulauan nusantara yang luas, yang di dalamnya terdapat kekayaan alam yang sangat besar. Kekayaan itu akan memberikan keberkahan apabila dikelola oleh orang yang soleh. Seperti dijelaskan dalam Surah Al-Anbiyaa ayat 105-106.

“Dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hambaKu yang saleh. Sesungguhnya (apa yang disebutkan) dalam (surat) ini, benar-benar menjadi peringatan bagi kaum yang menyembah (Allah).”

Ahli mufasir dalam Al-Qurtubi sepakat bahwa yang dimaksud dengan hambaku yang saleh adalah ummat Nabi Muhammad SAW.  Tafsir Al-Jalalaini memaknai seluruh yang saleh.  Tafsir Ibnu Katsir memaknai umat Nabi Muhammad yang beriman.

Sedangkan ayat 106 memberikan penjelasan bahwa apa yang disampaikan dalam Al-Quran betul-betul kabar yang memberikan manfaat bagi orang yang telah menghambakan dirinya kepada Allah bukan orang yang menghamba kepada syaitan dan hawa nafsu, karena penghambaan pada hawa nafsu senantiasa menghasilkan kehancuran.

Pribadi-pribadi yang saleh inilah yang akan memberikan warna dan karakter Bangsa Indonesia menjadi SUPERPOWER COUNTRY, yang artinya bangsa yang memiliki karakter yang kuat dan dapat memberikan pengaruhnya pada bangsa-bangsa lainnya di dunia, untuk membangun perdamaian, kesejahteraan, keadilan dan keamanan di seluruh dunia.  Inilah amanat pokok ajaran Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa rahmat bagi sekalian alam, yang disimbolkan dalam warna “merah dan putih”’ yakni Al-Quran dan Sunnahnya.  Sesuai dengan hadits Beliau sebagai berikut :

Imam Muslim dalam kitab Al-Fitan, Jilid X halaman 340 : Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya Allah taala telah memperlihatkan dunia kepadaku.  Aku tunjukkan pula timur dan baratnya.  Kerajaan dunia akan sampai kepada umatku seperti apa yang diperlihatkan kepadaku.  Dan Aku dianugerahi warna yang indah, Merah dan Putih.

Jadi SUPERPOWER COUNTRY, bukanlah Negara yang memiliki kekuatan militer untuk menjajah Negara lain, membangun peperangan, mengeksploitasi kekayaan Negara lain, menteror bangsa lain, dan selalu membuat kerusakan di muka Bumi, karena bukan ajaran Nabi Muhammad SAW.  Tetapi Negara yang memiliki keluhuran budi dan akhlakul karimah, sesuai dengan misi kerasulannya, dan inilah yang menjadi senjata utamanya bagi Negara Superpower.

Itulah output amanat Lagu Indonesia Raya bahwa langkah yang penting adalah membangun jiwa bangsa Indonesia, untuk menghasilkan bangsa yang memiliki moralitas dan akhlak, sehingga memiliki kepekaan kepada nasib rakyat dan mengamankan kekayaan Negara.  Sedangkan kekayaan Negara merupakan salah satu modal pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.  Dan salah satu yang penting adalah kekayaan yang terkandung dalam lautan dan isi perut bumi nusantara.

Dikutip dari buku ”To Be The Superpower Country” karangan KH. Sa’adih Al-Batawi & Dr. Nandang Najmulmunir, Ir. MS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar