Jamaah Majelis Dzikir As-Samawaat Al Maliki

Jamaah Majelis Dzikir As-Samawaat Al Maliki

Jumat, 11 November 2011

MARIFAT KEPADA ALLAH BERDASARKAN DALIL INDUKTIF

Logika induktif adalah proses berfikir untuk mendapatkan kesimpulan tentang adanya Haqqul wujud bagi Allah atau keberadaan yang haq bagi Allah melalui rangkaian bukti-bukti emperis di jagat raya ini. Langit dan bumi atau dunia makrokosmos merupakan media atau jembatan untuk memahami eksistensi Allah yang maha Agung, Maha Sempurna dan Maha Bijaksana. Sifat tersebut dapat dicerna dari kesempurnaan ciptaan jagat raya, yang mana seluruh komponennya mulai dari yang terkecil (atom dan sub atom) sampai komponen jagat raya terbesar (system galaksi) tersusun dalam satu kesatuan system jagat raya yang melahirkan keteraturan. Keteraturan melahirkan kepastian (certainty). Melalui kepastian dan keteraturan tersebut, maka fenomena alam (misalnya peredaran matahari dan bulan) dapat digunakan sebagai referensi kehidupan, yaitu berupa tata waktu.

“Segala puji bagi Allah yang memiliki apa yang di langit dan apa yang di bumi dan bagi-Nya (pula) segala puji di akhirat. dan Dia-lah yang Maha Bijaksana lagi Maha mengetahui.” (QS Saba : 1)

Atas kesempurnaan ciptaan Allah tersebut, manusia dengan akal pikirannya diharapkan sampai pada kesadaran tentang eksistensi Allah SWT yang memiliki hak mutlak atas segala puji, atas kesempurnaan dan keagungan. Bagi-Nya seluruh kekayaan sumberdaya yang terdapat di langit maupun bumi. Juga bagi-Nya seluruh pujian di akhirat. Dia maha Bijaksana dan Maha Mengetahui. Hak pujian di dunia dan akhirat menunjukkan sifat absolute dalam kekuasaan, baik menurut tempat kejadian kehidupan, menurut system yang berlaku, dan menurut dimensi waktu.

Alam sekitarnya beserta fenomena-fenomena yang teratur merupakan sesuatu yang sangat kecil atau mustahil terjadi melalui evolusi dari dirinya sendiri. Semuanya ada intervensi atau pengendalian dari Yang Maha Pencipta, Yang Maha Sempurna. Untuk lebih memahami tentang teori evolusi, dapat diilustrasikan dengan teori probabilitas sebagai berikut :
Kita bermain dengan 100 buah kelereng dalam sebuah kaleng. Kelereng tersebut diberi nomor 1 hingga 100. Masing-masing nomor kelereng jika dikocok dan keluar memiliki peluang sebesar 1/100 = 0,01. Jika ingin nomor 1 dan nomor 2 secara berurutan, maka peluangnya adalah 0,01 x 0,01 = 0,00001. Selanjutnya jika nomor 1 hingga nomor 100 melalui sebuah pengocokan keluar secara teratur dari nomor 1 hingga 100, maka akan memiliki peluang atau kemungkinan sebesar (0,01) 100 = 0,1 x 10 -200 ≍ 0, mendekati angka nol. Jadi peluang keteraturan dari 100 buah kelereng adalah nol. Apalagi peluang dari 1000 atau 1.000.000 kelereng, maka peluang keteraturannya akan mustahil, atau peluangnya sama dengan 0. Berbeda kalau diurut oleh tangan pengocok, maka sangat mudah untuk mengurutkannya dari nomor 1 hingga 100. Keteraturan nomor urut sangat mungkin terjadi melalui campur tangan pengocok.

Fenomena teori kemungkinan ini menunjukkan bahwa semakin kompleks suatu sistem, maka keteraturan untuk terjadi dengan sendirinya adalah mustahil, karena keluarnya kelereng berdasarkan nomor urut saja dari seratus buah kelereng sangat-sangat kecil. Apalagi keteraturan jagat raya yang sangat kompleks, peluang terjadi dan teratur dengan sendirinya adalah mendekati nol atau mustahil. Mafhum mukhalafah atau pengertian sebaliknya, berarti keteraturan jagat raya ada campur tangan pengaturan dari pencipta yang sangat cerdas.

Berdasarkan bukti sederhana tersebut, secara sahih, Allah-lah Tuhan sekalian Alam, dan tidak ada alasan sedikit pun untuk tidak mengakui kekuasaan-Nya. Sehingga, eksistensi tuhan selain Allah, hanyalah kebohongan belaka.

”Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi, apa yang ke luar daripadanya, apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya. dan Dia-lah yang Maha Penyayang lagi Maha Pengampun.” (QS. Saba : 2)

Ayat pertama menunjukkan struktur jagat raya, yakni komponen langit, bumi dan alam gaib (akhirat). Ayat kedua ini menginformasikan bahwa terdapat hubungan fungsional di antara alam-alam tersebut. Hubungan fungsional tersebut ditunjukkan oleh ayat dua, bahwa bumi dan jagat raya sebagai suatu sistem integratif yang dicirikan oleh adanya interaksi. Interaksi tersebut dapat berwujud aliran materi (hujan, meteor), energi (radiasi matahari, jin, malaikat) dan informasi (do’a, wahyu, amal salih, nasib, takdir, dan lain sebagainya). Komponen yang bersifat lahiriah (alam syahadah) masuk dalam domain kajian ilmu pengetahuan, sedangkan komponen alam gaib (alam goyabat) masuk dalam domain sikap keimanan. Kedua komponen secara bersinergi harus dapat menjadi pilar keimanan.

Semua peristiwa interaksi tersebut dimonitor dan dikendalikan, sehingga tidak ada sesuatu pun yang lolos dari pengetahuan Allah. Pengetahuan Allah terhadap segala sesuatu merupakan dasar untuk menetapkan putusan keadilan di pengadilan kelak. Informasi keesaan dan kekuasaan Allah sangat penting bagi manusia yang telah diberi koridor kebebasan (free will) untuk berkiprah sesuai dengan keinginannya.

Namun demikian, bagi orang yang telah mengendalikan keinginannya agar sesuai dengan keinginan Allah merupakan sebuah investasi yang sangat menguntungkan. Karena menanam amal saleh akan mendatangkan manfaat yang sangat besar, yakni berupa kasih sayang dan keridhoan-Nya adalah Surga. Dengan demikian, Jannah atau surga adalah semata-mata buah keridhoan Allah, bukan hanya sekedar nilai kompensasi dari amal hamba-Nya, karena perbandingan antara nilai amal ibadah dengan nilai surga, tidak akan seimbang. Amal seorang manusia memiliki nilai tukar yang terlalu rendah (under value) dibanding surga. Seperti halnya orang yang beriman pada akhir hidupnya (husnul khotimah), nilai amalnya tidak sebanding dengan nilai tukar surga dari Allah, tetapi karena Allah Maha Rahman, maka mereka yang husnul khotimah akan masuk surga.


Dikutip dari buku ”To Be The Superpower Country” karangan KH. Sa’adih Al-Batawi & Dr. Nandang Najmulmunir, Ir. MS

2 komentar:

  1. maha benar allah dengan segala firmannya.

    BalasHapus
  2. KISAH CERITA AYAH SAYA SEMBUH BERKAT BANTUAN ABAH HJ MALIK IBRAHIM

    Assalamualaikum saya atas nama Rany anak dari bapak Bambang saya ingin berbagi cerita masalah penyakit yang di derita ayah saya, ayah saya sudah 5 tahun menderita penyakit aneh yang tidak masuk akal, bahkan ayah saya tidak aktif kerja selama 5 tahun gara gara penyakit yang di deritanya, singkat cerita suatu hari waktu itu saya bermain di rmh temen saya dan kebetulan saya ada waktu itu di saat proses pengobatan ibu temen saya lewat HP , percaya nda percaya subahana lah di hari itu juga mama temen saya langsung berjalan yang dulu'nya cuma duduk di kursi rodah selama 3 tahun,singkat cerita semua orang yang waktu itu menyaksikan pengobatan bapak kyai hj Malik lewat ponsel, betul betul kaget karena mama temen saya langsung berjalan setelah di sampaikan kepada hj Malik untuk berjalan,subahanallah, dan saya juga memberanikan diri meminta no hp bapak kyai hj malik, dan sesampainya saya di rmh saya juga memberanikan diri untuk menghubungi kyai hj Malik dan menyampaikan penyakit yang di derita ayah saya, dan setelah saya melakukan apa yang di perintahkan sama BPK kyai hj Malik, 1 jam kemudian Alhamdulillah bapak saya juga langsung sembuh dari penyakitnya lewat doa bapak kyai hj Malik kepada Allah subahanallah wataala ,Alhamdulillah berkat bantuan bpk ustad kyai hj Malik sekarang ayah saya sudah sembuh dari penyakit yang di deritanya selama 5 tahun, bagi saudara/i yang mau di bantu penyembuhan masalah penyakit gaib non gaib anda bisa konsultasi langsung kepada bapak kyai hj Malik no hp WA beliau 0823-5240-6469 semoga lewat bantuan beliau anda bisa terbebas dari penyakit anda. Terima kasih

    BalasHapus